
HarmoniSultra.com, Baubau – Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Katobengke bersama Balai POM Baubau telah mengambil sampel sisa tulang ikan yang diduga penyebab kematian Roy Ali (8) akibat keracunan.
Dari hasil identifikasi awal ditemukan bahwa ikan yang dimaksud adalah Remora atau yang biasa dikenal oleh masyarakat setempat dengan Gomi.
Ikan remora merupakan jenis ikan laut yang unik karena memiliki sirip punggung yang dimodifikasi menjadi semacam “cakram penghisap” di bagian atas kepalanya.
Cakram ini memungkinkan remora menempel pada hewan laut besar seperti hiu, paus, penyu, atau bahkan kapal.
Kepala Balai POM Baubau, Ryanperi Kusuma menjelaskan, dalam kasus tersebut pihaknya bersinergi dengan dinas kesehatan untuk melakukan penyelidikan secara epidemologi penyebab keracunan.
“Kami juga bersinergi dan mensupport di bagian pengujian,” kata Ryan.
Dijelaskannya bahwa penyelidikan epidemiologi adalah kegiatan penyelidikan atau investigasi yang bertujuan untuk memahami karakteristik, penyebab, sumber, dan cara penularan suatu penyakit atau masalah kesehatan, sehingga dapat diambil langkah-langkah pencegahan dan pengendalian.
Untuk hasil penyelidikan, ungkap Ryan, nanti akan diumumkan langsung oleh Dinas Kesehatan Baubau sebagai instansi terkait penanganan kasus tersebut.
“Yang pasti kami merasa prihatin dan turut berdukacita terhadap masalah ini dan semoga ini menjadi pelajaran yang bisa memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi produk olahan yang sehat dan terjamin mutunya,” pesannya.
Lebih jauh Ryan menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi Cek Klik bahan pangan olahan yang menekankan pada konsumen untuk melakukan pemeriksaan sebelum membeli obat dan makanan.
“Pemeriksaan ini meliputi cek kemasan, abel, izin edar, dan kadaluarsa. Tujuannya agar konsumen dapat memilih produk yang aman dan terjamin keabsahannya,” ujar Ryan.
Berikut fakta menarik tentang ikan Remora:
- Nama ilmiah: Remora spp. (terdiri dari beberapa spesies)
- Pola hidup: Mereka bukan parasit, tapi komensal, artinya mereka menempel untuk menumpang tanpa membahayakan inangnya.
- Makanan: Sisa-sisa makanan inang, parasit di kulit inang, atau plankton di sekitarnya.
Komentar