DPW AMAN Sultra Dukung Rencana Pemprov Buka Rute Penerbangan Guangzhou – Kendari

DPW AMAN Sultra Dukung Rencana Pemprov Buka Rute Penerbangan Guangzhou – Kendari

HarmoniSultra.com, Sulawesi Tenggara – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMAN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan dukungan terhadap rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra untuk membuka rute penerbangan internasional Guangzhou–Kendari.

Namun, organisasi kemahasiswaan tersebut juga mengingatkan bahwa kebijakan ini harus disertai dengan kesiapan infrastruktur, strategi ekonomi yang matang, serta keterlibatan masyarakat lokal agar manfaatnya benar-benar dirasakan secara luas.

Ketua DPW AMAN Sultra, Firman Adhyaksa dalam keterangannya, menilai langkah pemprov membuka akses penerbangan internasional merupakan “terobosan besar” bagi konektivitas dan ekonomi daerah, terutama di sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi.

Manfaat Strategis yang Diantisipasi

DPW AMAN Sultra menilai, pembukaan rute langsung dari Guangzhou ke Kendari berpotensi membuka pintu bagi wisatawan asing, mempercepat arus barang ekspor, serta memperkuat hubungan dagang antara pelaku usaha Sultra dan Tiongkok.

“Dengan konektivitas udara langsung, komoditas unggulan seperti hasil perikanan, pertanian, dan produk UMKM Sultra berpeluang lebih cepat menembus pasar internasional,” kata Firman

Tantangan yang Perlu Diantisipasi

Meski mendukung, DPW AMAN Sultra mengingatkan pemprov agar tidak terburu-buru dalam merealisasikan kebijakan tersebut tanpa menyiapkan fondasi yang kuat.

Beberapa tantangan yang disorot antara lain kesiapan Bandara Haluoleo sebagai bandara internasional, kelengkapan fasilitas imigrasi dan karantina, serta kesiapan sumber daya manusia lokal dalam menghadapi arus wisatawan asing.

Selain itu, organisasi mahasiswa ini juga menyoroti pentingnya kajian dampak sosial-ekonomi agar kebijakan tidak hanya menguntungkan pihak tertentu.

Dorongan Kolaborasi dan Pengawasan Publik

DPW AMAN Sultra juga mendorong Pemda untuk melibatkan berbagai pihat termasuk akademisi, pelaku usaha, komunitas lokal, dan organisasi kepemudaan dalam proses perencanaan hingga evaluasi kebijakan rute internasional ini.

Kolaborasi lintas sektor dianggap penting agar rencana tersebut tidak hanya bersifat seremonial, melainkan berdampak nyata bagi kemajuan daerah.

URL List

Komentar